Belimbing wuluh Sering juga disebut belimbing sayur atau belimbing
asam. diperkirakan berasal dari kepulauan Maluku dan dikembangbiakkan
serta tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri Lanka dan Myanmar.
PERSIAPAN TANAH UNTUK PENANAMAN.
Apabila ditanam di daerah pegunungan hasilnya tidak akan bagus, karena
suhu yang rendah akan menghambat pembentukan buah, sehingga tidak dapat
masak pada waktunya, dan ukurannya akan tetap kecil saja serta rasanya
tidak enak. Tanah yang gembur dan subur sangat cocok. Bibit-bibit harus
ditanam dalam lubang tanaman berukuran 1 x 1 meter yang berkedalaman
setengah meter. Pada waktu menggali lubang tanaman, lapisan tanah yang
tadinya terletak di
bagian atas harus ditumpuk di suatu tempat tersendiri, sedangkan lapisan
tanah yang terletak di bawahnya ditumpuk di tempat lain yang tersendiri
pula. Kemudian biarkanlah semuanya berangin-angin begitu saja selama
tiga minggu.
Lubang tanaman harus digali kira-kira satu bulan sebelum bertanam.
Begitu lubang selesai digali, cobalah menuangkan air, sampai penuh ke
dalam lubang tadi. Apabila sebentar kemudian air becek sudah hilang lagi
merembes ke bawah, maka ini berarti suatu tanda bahwa tanah tadi memang
sudah bagus. Namun apabila sampai lama sekali tergenang dalam kubangan,
maka tempat itu tidak bagus untuk menanam, karena pembentukan akar akan
terhambat sirkulasi udaranya (air conditioning) macet, dan daunnya akan
kuning-kuning rontok, nanti kesulitan ini dapat diatasi dengan menggali
selokan pengeringan buntu.
Namun, apabila tanahnya memang bagus, maka lubang tadi tetap harus
betul-betul dibiarkan berangin dulu selama tiga minggu. Setelah itu,
tanah galian yang tadinya ditumpuk, dikembalikan lagi ke dalam lubang
menurut susunan semula, yang bawah kembali ke bawh yang atas kembali ke
atas. Tanah atas ini dicampur terlebih dahulu dengan pupuk kandang
kering yang sudah dingin, sebanyak dua kaleng minyak tanah, sebelum
dimasukkan ke dalam lubang lagi. Dan memang nantinya bakal penuh sampai
melending ke atas.
Tunggulah dua minggu lagi Tunggu ambles lagi. Barulah bibit boleh ditanam.
PENYIAPAN BIBIT
Bibit biasanya diperoleh dengan jalan mencangkok, menempel atau
mengokulasi. Waktu penanaman bibit yang tepat adalah pada permulaan
musim hujan, supaya nanti pada akhir musim kalau sudah kekurangan air,
bibit itu sudah kuat dan tahan menghadapi kekeringan musim kemarau,
karena saat-saat ini sudah banyak membentuk akar.
PEMINDAHAN BIBIT KE TEMPAT PENANAMAN.
Bibit yang biasanya berupa puteran dalam keranjang yang tidak
dipotong daun-daun dan ujung akarnya, ditanam dengan menggali lubang
dulu di atas gundukan tanah melending yang agak ambles tadi yang
besarnya harus sesuai dengan lingkaran keliling yang ditempati akar-akar
samping dari bibit tadi.
Menanam bibit tidak boleh terlalu dalam. Tempatkan batang tanaman itu
persis di tengah-tengah lubang supaya akar-akarnya mengembang ke daerah
seputarnya dapat sama rata menemukan tanah gembur yang sudah diberi
pupuk kandang tempo hari. Mengisikan tanah diantara susunan akar-akar
tadi harus hati-hati dan sedikit-sedikit. Apabila sudah tertimbun
sebagian tekanlah sedikit dengan tangan, sebelum ditimbuni tanah lebih
lanjut sapai penuh. Apabila sudah penuh, barulah boleh diinjak-injak
dengan kaki supaya bibit itu lebih kuat menancap di atas tanah.
Apabila ingin menanam lebih dari satu batang di pekarangan yang agak
luas, jarak tanam antara yang satu dengan yang lain minimal enam meter.
PEMELIHARAAN TANAMAN.
Pada hari-hari pertama sesudah ditanamkan, bibit tadi harus dilindungi dengan atap rumbia atau daun kelapa.
Bibit yang ditanam demikian sudah dapat berbunga dan berbuah setelah
berumur tiga sampai empat tahun dan berbuahnya tidak terikat kepada
sesuatu musim tetapi setiap waktu sepanjang tahun dapat saja berbunga
dan berbuah.
Namun, sejak berumur satu tahun, harus diberi pupuk tambahan yang
banyaknya sesuai dengan kebutuhan. Terutama umur satu sampai sepuluh
tahun pertama, pohonnya harus mendapat pupuk yang cukup, supaya di
kemudian hari tidak terlanjur menderita kekurangan makanan.
Semakin cukup mendapat makanan pada masa pertumbuhan, maka makin besarlah daya tahan pohon terhadap serangan hama penyakit.
Hama yang terkenal adalah lalat buah Dacus pedestris (Docus dorsalis)
yang suka menyerang buah-buah di waktu muda. Hama ini menyerang dan
menghabiskan pucuk-pucuk daun sehingga pohon itu dapat gundul. Apabila
hama merajalela, dan daun-daun jadi gundul semua, pembentukan buah dapat
terganggu karena buah yang menempel pada batang dan cabang memerlukan
naungan. Ulat-ulat harus diberantas dengan semprotan larutan 0,2 %
tepung DDT.
Manfaat utama buah belimbing ini sebagai makanan buah segar maupun
makanan buah olahan yang digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk
memberi rasa asam pada masakan, ataupun obat tadisional.
Sumber : http://bisnismlmterbaruonline.com/2015/07/trik-membudidayakan-belimbing-wuluh-yang-segar/
MARI MENANAM BELIMBING WULUH
Selasa, 16 Februari 2016 on
Tidak ada komentar:
Posting Komentar